Oleh Robert Preidt
Reporter HealthDay
SELASA, 8 Januari 2019 (HealthDay News) - Jumlah wanita di Amerika Serikat yang mendapatkan skrining kanker serviks yang direkomendasikan "sangat rendah," kata para peneliti.
Pada 2016, lebih dari separuh wanita A.S. berusia 21 hingga 29 dan kurang dari dua pertiga wanita berusia 30 hingga 65 adalah yang terbaru dengan skrining kanker serviks, menurut sebuah laporan baru.
Angka itu jauh di bawah angka yang dilaporkan sendiri 81 persen dalam Survei Wawancara Kesehatan Nasional A.S. 2015, kata penulis studi Dr. Kathy MacLaughlin, dan rekan-rekannya. MacLaughlin adalah spesialis kedokteran keluarga di Mayo Clinic, di Rochester, Minn.
"Skrining rutin setiap tiga tahun dengan tes Pap atau setiap lima tahun dengan co-test Pap-HPV pedoman saat ini untuk wanita berisiko rata-rata memastikan perubahan pra-kanker diketahui lebih awal dan dapat diikuti lebih dekat atau diobati," MacLaughlin menjelaskan dalam rilis berita Mayo Clinic.
Studi ini juga menemukan perbedaan ras yang signifikan dalam tingkat skrining kanker serviks.
"Wanita Afrika-Amerika 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengikuti skrining kanker serviks dibandingkan wanita kulit putih pada 2016. Wanita Asia hampir 30 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjalani skrining dibandingkan wanita kulit putih. Kesenjangan ras ini terutama menyangkut , "Kata MacLaughlin.
Untuk studi mereka, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari lebih dari 47.000 wanita di Kabupaten Olmsted, Minn., Dari 2005 hingga 2016.
MacLaughlin mengatakan temuan menunjukkan perlunya cara-cara baru untuk meningkatkan tingkat skrining kanker serviks, seperti klinik Pap dengan jam malam dan Sabtu, menawarkan skrining kanker serviks di klinik perawatan mendesak, dan kit pengujian di rumah untuk HPV (human papillomavirus), virus yang menyebabkan sebagian besar kanker serviks.
"Kami, sebagai dokter, harus mulai berpikir di luar kotak tentang cara terbaik untuk menjangkau para wanita ini dan memastikan mereka menerima tes skrining yang efektif dan berpotensi menyelamatkan nyawa," katanya.
Temuan ini dipublikasikan 7 Januari di Jurnal Kesehatan Wanita.
Sekitar 13.240 kasus baru kanker serviks invasif didiagnosis di Amerika Serikat pada tahun 2018, menurut American Cancer Society. Januari adalah Bulan Kesadaran Kesehatan Serviks.